Ini Baru Kopi Luwak

Posted: 7 Februari 2013 in features, Ini Medan Bung

KOPI LUWAKSAKING kesohornya, Kopi Luwak telah menjadi salah satu komoditi idola, terutama bagi kalangan penikmat kopi. Karena itu, banyak merk berbahan baku kopi luwak yang hadir di pasar. Namun, yang menggunakan merk Kopi Luwak cuma satu dan label itu berasal dari Medan.
Brand Kopi Luwak ala Johan dan Atong, yang berbasic industri kecil itu, sudah masuk ke pasar sejak tiga tahun silam. Namun belakangan bisnis kopi kelas premium ini dilakoni lebih serius.
Johan memang selama ini bergelut di bisnis kopi sampai ekspor ke luar negeri. Namun untuk urusan kopi luwak, ia mulai tertarik untuk mendalaminya sejak tiga tahun terakhir karena support dari rekannya Atong. Apalagi, ia juga mulai coba-coba mengenali binatang luwak yang merupakan ‘juru masak dari Kopi Luwak.
“Kebetulan, rumah saya di Tanjung Morawa dekat dengan perkebunan kelapa sawit. Jadi banyak luwak di sana. Saya beli dan saya ternakkan,” ungkap Johan yang ditemui Metro 24 Jam di stand Pameran Imlek Fair 2013 di pelataran parkir Yang Lim Plaza Medan.
Luwak adalah binatang musang kelapa yang banyak terdapat di kawasan tropis, terutama Indonesia. Nah, Kopi Luwak adalah kopi menggunakan biji kopi yang diambil dari sisa kotoran musang tersebut.
Biji kopi ini diyakini memiliki rasa yang berbeda setelah dimakan dan melewati saluran pencernaan luwak. Kemasyhuran kopi ini di kawasan Asia Tenggara telah lama diketahui, namun baru menjadi terkenal luas di peminat kopi gourmet setelah publikasi pada tahun 1980-an. Biji kopi luwak adalah yang termahal di dunia, mencapai USD100 per 450 gram.
Kopi Luwak yang dipasarkan Johan dan Atong adalah jenis kopi arabica yang berasal dari Mandailing. Prosesnya, kopi yang baru dipanen diberikan sebagai makanan luwak. Setelah melalui proses pencernaan, maka kopi dikeluarkan dalam bentuk feces biji kopi. Lalu biji dibersihkan dan dikeringkan. “Setelah dikeringkan, maka akan jadi green bean untuk selanjutnya digongseng dan dihaluskan,” jelas Johan.
Tapi ada juga penikmat kopi yang suka membeli biji kopi utuh yang sudah digonseng. Ketika hendak diminum baru dihaluskan. “Supaya aromanya tetap terjaga,” imbuh Johan yang juga memasarkan produknya ke berbagai daerah di Indonesia dan luar negeri.
Diakuinya, kopi terutama Kopi Luwak kini sedang booming. Permintaan pasar cukup tinggi serta bisa menghasilkan devisa yang besar bagi negara.
Kopi Luwak milik Johan dan Atong juga harganya lumayan mahal. Untuk 100 gr saja, dibanderol 140 ribu, 250 ribu, 350 ribu dan 1.400.000 per kilogram. Sebandingkah dengan rasanya? Sudah pastilah! It’s The Real Kopi Luwak!
Yang ingin menikmatinya bisa hubungi langsung Bapak Atong di nomor HP 0813-7575-7959 atau 061-68787857. (hai)

Tinggalkan komentar